Wednesday, March 8, 2017

Ust Yusuf Mansur Ketika Dapat Cobaan Dia Istigfar

Tags

 Ust Yusuf Mansur Ketika Dapat Cobaan Dia Istigfar




Ustad Yusuf Mansur (YM) adalah Pimpinan Yayasan PPPA Darul Qur’an Nusantara dia mengakui khilaf dan belajar berasal dari kesalah atas masalah investasi ‘usaha patungan’ yang pernah menimpanya.

“Ketika bisa cobaan itu, saya terus berkali kali istighfar. Akui saja saya bahwa salah. Persoalan selesai.Makanya dikala saya turun dan pintu lift terbuka, semua wartawan mengerumuni saya. Mereka nungguin dan berharap saya menyalahkan banyak pihak,” ungkapnya di depan kurang lebih seribu orang jamaah shalat subuh kala permulaan bulan Muharram di Masjid Agung Sunda Kelapa, Jakarta Pusat, 5 November 2013.

YM juga  mengimbuhkan kunci supaya kita bisa melihat masalah bersama lebih ringan. Ia mencontohkan sikapnya kala mengunjungi kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Jakarta, 22 Juli 2013.

Menurutnya, sikapnya mengakui tidak benar  itu meleset berasal dari harapan para wartawan yang sudah  menunggunya berjam-jam.

“Ketika di hadang wartawan, saya hanya bilang, Yusuf Mansur yang salah. Enggak tanya-tanya sebelumnya soal penghimpunan dana itu. Saya wajib lebih banyak belajar lagi,” ujar YM bercerita mengenai sikap yang sudah diambilnya itu.

Pada para wartawan Ia mengatakan investasi yang berawal berasal dari gerakan jamaahnya ini tidak disangkanya bakal bergulir demikian deras.

“Kemarin ane keliru, saat ini ane tebus, kan enggak sengaja, sebab tidak tahu,” tuturnya dia menjawab semua pertanyaan para reporter kala itu.


Menurut YM, sikap mengaku tidak benar itu justru bisa meredam isu.

Menurut pria berusia 37 th. itu, bisa dibayangkan pemberitaan mengenai dirinya, apalagi tidak bakal tersedia habisnya jikalau ia tidak berserah diri pada Allah Subhanahu Wata’ala kala itu.

Karena itu, menurutnya, tiap-tiap hadapi masalah  apapun, dibutuhkan ketenangan. Ia terasa wajib introspeksi diri. Sebab, segala problem hidup, menurutnya, bisa dipastikan akibat “kebandelan” manusia pada  Allah Subhanahu Wata’ala.

Belajar berasal dari Nabi Ayub

Atas apa-pun masalah yang menimpa diri, Ia berharap tidak membuatnya dirundung  nestapa.

Berbagai momen didalam hidupnya, menyisakan pelajaran berharga.Dengan kisah Nabi Ayub AS, cerminan keikhlasan  itu yang dia pelajari, Menurut nya, Nabiullah yang pernah ditinggalkan oleh isterinya akibat penyakitnya itu apalagi tidak mendesak Allah supaya langsung menyembuhkannya.

“Jangan salah! Berobat itu kagak wajib. Yang wajib itu ridha. Sabar dan ikhlas . Artinya, jikalau kita hanya ngejar berobatnya namun gak ridha serupa ujiannya, tambah dibebesin dah serupa Allah,”ulasnya bersama logat Betawi yang kental..

Menurutnya, memohon ampunan pada Allah bukan bermakna tanpa ikhtiar. Tapi mendahulukan ikhtiar tanpa memohon ampunan pada ‘Sang Pemilik Hidup’ jadi tindakan tidak benaratau salah kaprah

Artikel Terkait


EmoticonEmoticon